PTK Deti Jubaedah



PENGGUNAAN MEDIA IN FOCUS DALAM
PENINGKATAN  PEMAHAMAN MEMBACA MELALUI PENGAJARAN TEXT FUNTIONAL PADA SISWA KELAS IX SMP
(PenelitianTindakanTerhadap Siswa Kelas IX A
SMP Negeri 1 Ciwidey)

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
           
   
SMP NEGERI 1 CIWIDEY
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG
JAWA BARAT
201

 

BAB I
PENDAHULUAN
      Bab ini menyajikan latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Pemecahan Masalah, pertanyaan penelitian, dan hipotesis tindakan. Berikut dijelaskan secara rinci.
A.    Latar Belakang Masalah
      Perkembangan teknologi yang semakin maju pesat menuntut semua manusia termasuk pendidik untuk dapat memanfaatkan dan menggunakannya.  Tetapi banyak pendidik yang masih dan bahkan belum bisa memanfaatkan teknologi tersebut, misalnya banyak pendidik yang masih tidak bisa bahkan takut menggunakan komputer dengan alasan takut salah atau tidak bisa. Begitupun dengan guru bahasa Inggris yang mengerti bahasa Inggris sekalipun masih banyak yang tidak bisa padahal kalau kita lihat bahasa yang digunakan adalah sama.
      Permen no 41 tahun 2007 tentang standar proses menjelaskan bahwa dalam melaksanakan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru harus “menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
      Banyak permasalahan yang disebabkan baik dari luar diri guru maupun dari dalam. Permasalahan yang dihadapi oleh guru dari luar antara lain (1) latar pendidikan guru tidak sesuai dengan mata pelajaran yang di ampunya; (2) belum semua guru tersentuh oleh pelatihan terkait dengan inovasi pembelajaran; (3) kompetensi guru belum berkembang secara optimal; dan (4) belum ada sentuhan dari pihak yang lebih kompeten di bidang pembelajaran dan penilaian, misalnya dari perguruan tinggi sebagai lembaga yang menghasilkan tenaga pendidik.
Faktor lain dari dalam yang menyebabkan rendahnya kemampuan guru dalam keterampilan pembelajaran khususnya dalam menggunakan media pembelajaran sehingga hasil belajar yang dicapai belum ada peningkatan, antara lain adalah (1) kurangnya penguasaan bahan ajar yang disampaikan.; (2) kurangnya kemampuan menyajikan informasi;(3) adanya ganggguan terjadi pada sasaran atau siswa baik fisik maupun psikis; dan (4)  pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat yaitu media yang dipilih tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.
      Pemasalahan lain adalah pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SMP masih kurang  didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, sedikit sekali sekolah yang mempunyai laboratorium bahasa yang biasa digunakan sebagai tempat praktik bagi para siswa untuk melakukan menyimak (listening) dan berbicara (speaking). Adapun sekarang ini dengan perlengkapan ruang multimedia yang disediakan sekolah, pelaksanaan penggunaannya masih jauh dari sempurna karena  berbagai alasan. Oleh karena itu guru berperan sangat penting  dalam proses belajar-mengajar di dalam kelas dan memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik, mengajar, dan melatih. Maka dari itu guru professional dituntut memiliki empat standar kompetensi seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 pasal 28 (3), dijelaskan bahwa: “Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan usia dini meliputi (a) kompetensi pedagogik, (b) kompetensi kepribadian, (c) kompetensi profesional, dan (d) kompetensi sosial”.     
      Proses pembelajaran ini merupakan hal yang penting sebab Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengedalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Proses pembelajaran  merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan diperlukan seorang guru yang profesional yang mempunyai kemampuan untuk melakukan manajemen pembelajaran yang efektif.                                         
     Kurangnya pengetahuan guru bahasa Inggris SMP tentang pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris membuat proses pembelajaran bahasa Inggris kurang efektif sehingga siswa lulusan SMP banyak yang tidak bisa berkomunikasi bahasa Inggris dalam bentuk yang sangat dasar yang akan menunjang pengetahuan bahasa Inggris selanjutnya.
      Mengetahui adanya kelemahan siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris maka ada keharusan bagi guru melalui manajemen pembelajaran yang harus berupaya merangsang keaktifan siswa dengan memberdayaan media dan sumber belajar melalui model pembelajaran karena setiap model pembelajaran merupakan pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran (Eggen dan Kauchahank dalam Wardhani, 2003). Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.                                               
      Salah satu upaya untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan adalah melalui model pembelajaran berbasis TIK, karena teknologi informasi dan komunikasi sejalan dengan bahasa yang dipelajari siswa.    Bagi pelajar melalui teknologi  informasi dan komunikasi diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaimana siswa dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien.                                                        
      Untuk meningkatkan rendahnya mutu  pendidikan adalah dengan penyediaan dan penggunaan media dan sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu dan pengetahuan yang sekarang semakin akrab dengan kehidupan keseharian salah satunya yang sedang hangat dibicarakan adalah media In focus (LCD).
      Dengan memperhatikan uraian di atas, tergambar bahwa banyak permasalahan dalam proses pembelajaran di sekolah. Untuk memecahkan beberapa permasalahan tersebut penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian  tindakan kelas.

B.     Perumusan dan Pembatasan Masalah
1.      Perumusan Masalah
      Latar belakang di atas menggambarkan bahwa upaya meningkatkan keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris masih menghadapi banyak permasalahan, di antaranya sebagai berikut.        Guru yang belum bisa optimal dalam menciptakan proses pembelajaran yang bervariasi, siswa akhirnya merasa jenuh karena guru tidak bisa memotivasi siswa dalam belajar dan ujung-ujungnya siswa tidak mau belajar, guru tidak bisa menciptakan belajar yang menyenangkan, dan kurang sekali guru yang menggunakan media pembelajaran apalagi media pembelajaran yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi karena  guru tersebut tidak mampu dalam menggunakannya.
      Untuk meningkatkan rendahnya mutu  pendidikan adalah dengan penyediaan dan penggunaan media dan sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu dan pengetahuan yang sekarang semakin akrab dengan kehidupan keseharian salah satunya yang sedang hangat dibicarakan adalah media In focus (LCD).
      Dengan memperhatikan uraian di atas, tergambar bahwa banyak permasalahan dalam proses pembelajaran di sekolah. Untuk memecahkan beberapa permasalahan. Penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian  tindakan kelas dengan judul  Penggunaan  Media In Focus dalam Peningkatan  Pemahaman  Membaca Melalui Pengajaran Text Funtional pada  Siswa Kelas  IX SMP”.
2.      Pembatasan Masalah
      Agar penelitian tindakan lebih terfokus, maka diperlukan pembatasan masalah yang terkait dengan proses pembelajaran. Faktor - faktor yang akan diteliti dibatasi pada aspek
a.       Penggunaan  media In Focus dalam peningkatan  Pemahaman  Membaca Melalui Pengajaran Funtional Text pada  Siswa Kelas  IX SMP
b.      Kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata
c.       Kemampuan siswa dalam penguasaan informasi rinci




  1. Tujuan  dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.       Tujuan Umum
      Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan  media In Focus dalam peningkatan  Pemahaman  Membaca melalui Pengajaran Text Funtional pada Siswa Kelas  IX SMP (Penelitian Tindakan Terhadap Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Ciwidey.)
b.      Tujuan Khusus
1)      Untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata melalui penggunaan  media In Focus dalam peningkatan  Pemahaman  Membaca melalui Pengajaran Text Funtional pada Siswa Kelas  IX SMP (Penelitian Tindakan Terhadap Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Ciwidey)
2)      Untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa dalam dalam penguasaan informasi rinci melalui penggunaan  media In Focus dalam peningkatan  Pemahaman  Membaca melalui Pengajaran Funtional Text pada Siswa Kelas  IX SMP (Penelitian Tindakan Terhadap Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Ciwidey.)
2.      Manfaat Penelitian
a.       Manfaat Teoritis
      Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti berikutnya juga dapat dijadikan bahan kajian bagi Bahasa Inggris dalam upaya meningkatkan kreatifitas dan pengetahuannya dalam menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan  media In Focus dalam peningkatan  Pemahaman  Membaca melalui Pengajaran Text Funtional pada Siswa Kelas  IX SMP. Kegunaan teori ini untuk mengubah dan menyempurnakan serta memperkuat teori sebagai pembenaran penelitian tindakan dan pengembangan penelitian di dunia ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan, selain itu menjadi referensi bagi penelitian tindakan selanjutnya.
b.      Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1)      Bagi siswa:
Dengan dilaksanakannya pengajaran dengan menggunakan media In Focus dalam peningkatan  Pemahaman Membaca melalui Pengajaran Text Funtional pada Siswa Kelas  IX SMP yang akan mereka gunakan dalam kehidupan mereka sehari hari.
2)      Bagi Guru
Untuk membantu mengatasi masalah, memberikan wawasan  dan pemahaman  metodologis pembelajaran Bahasa Inggris.
3)      Bagi Peneliti Lain:
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan lebih lanjut untuk penelitian tindakan yang akan datang, dalam rangka pengembangan proses belajar mengajar.

D.     Pemecahan Masalah                                                                          
      Dalam implementasi KTSP pendidikan Bahasa Inggris harus dipandang sebagai usaha pengembangan literasi dalam bahasa tersebut. Pendidikan ini disebut literacy education yang diarahkan pengembangannya pada kompetesi komunikatif yang berarti berpartisipasi dalam pemciptaan berbagai teks Bahasa Inggris. Pengembangan kemampuan berwicara dan beraksara dilakukan secara terpadu. Keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis tidak diposisikan secara linier, berjajar, melainkan terpadu sebagai struktur yang mewarnai rancangan proses belajar mengajar. Kern (2000:132) mempresentasikan gagasannya dalam tiga lingkaran talking, reading dan writing sebagaimana tujuan pembelajaran berbasis kompetensi yaitu pencapaian kompetensi itu sendiri.
      Oleh karena itu, pendekatan, metode dan teknik-teknik pengajarannya diserahkan pada para pengelola pengajaran. Meskipun teknik-teknik pengajaran diharapkan fleksibel, perlu ditekankan bahwa dalam implementasinya pengajar diharapkan memperhatikan proses pengajaran atau tahapan-tahapan yang dirancang dengan matang sehingga semua kegiatan yang terjadi di dalam kelas mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.
      Model pembelajaran menggunakan media In Focus dalam peningkatan  Pemahaman Membaca melalui Pengajaran Funtional Text pada Siswa Kelas  IX SMP yang digunakan dalam kehidupan mereka sehari hari dapat memotivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan proses belajar yang kreatif, efektif dan menyenangkan bagi siswa juga tidak dapat dipungkiri bahwa “penggunaan media pembelajaran diutamakan  untuk mempertinggi mutu pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran, hasil belajar yang dicapai siswa akan lebih lama diingat siswa sehingga mempunyai nilai tinggi” (Sujana, 1991). Suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, guru menyadari bahwa tanpa bantuan alat bantu  media maka bahan pelajaran sukar dicerna dan dipahami oleh para siswa.
  1. Pertanyaan Penelitian
      Berdasarkan pemecahan masalah di atas maka penulis mencoba membuat pertanyaan penelitian sebagai berikut: 
1.      Bagaimanakah penggunaan media In Focus dalam peningkatan  pemahaman Membaca melalui Pengajaran Text Funtional pada Siswa Kelas  IX SMP
2.      Apakah siswa memiliki Kemampuan dalam penguasaan kosakata
3.      Apakah siswa memiliki Kemampuan dalam penguasaan informasi rinci
F.      Hipotesis Tindakan
      Berdasarkan pertanyaan penelitian,”Bagaimanakah penggunaan media In Focus dalam peningkatan  pemahaman membaca melalui pengajaran Text funtional pada Siswa Kelas  IX SMP”, diperoleh hipotesis tindakan sebagai jawaban sementara dan pembuktiannya dilakukan melalui penelitian di kelas. Adapun rumusan hipotesis tindakan sebagai berikut penggunaan media In Focus dapat meningkatkan  pemahaman Membaca melalui Pengajaran Text Funtional pada Siswa Kelas  IX SMP.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLINDUNGAN PROFESI GURU

Perjalanan Literasi Di SMPN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa Barat

Yu Kenali Coaching