Perjalanan Literasi Di SMPN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa Barat



Perjalanan Literasi SMPN 1 Ciwidey
Ditulis Oleh : Deti Jubaedah,S.Pd.,M.M.Pd
            SMPN 1 Ciwidey adalah sekolah yang berada di sebuah kota kecil, dikelilingi masyarakat kelas menengah kebawah dengan lulusan pendidikan menengah pula.
            Perjalanan Literasi kami sebenarnya sudah berlangsung lama, kebiasaan membaca itu adalah bukanlah hal yang asing bagi kami meskipun secara jumlah masih rendah. Tetapi membaca buku non pelajaran dengan paket lengkap Membaca, mendengarkan, menulis, berbicara dan diiringi dengan tantangan dari seorang pemimpin adalah merupakan hal yang baru. Oleh sebab itu secara pribadi saya menyebutnya sebagai literasi tantangan. Pasang surut dan kesulitan dialami oleh kami. Kalau diuraikan kami memiliki 3 fase Literasi tantangan yaitu fase 2014, 2015, 2016-2017.
1.      Fase 2014
            Bulan Januari tahun 2014 adalah awal perjalanan literasi tantangan kami, berbekal semangat kebiasaan literat orang Adelaide Australia karena penulis merupakan alumni Guru Magang dari Adelaide Australia, Literasi tantangan yang diikuti Sekolahku double yaitu tantangan dari Bupati Kabupaten Bandung melalui Disdikbud Kabupaten Bandung yang dinamai LRCKB (Leaders Reading Challenge Kabupaten Bandung) dan tantangan yang berasal dari Provinsi meskipun masih uji coba yaitu WJLRC (West Java Leaders Reading Challenge).
            Aturan main kedua program tersebut kebetulan tidak jauh berbeda sehingga kami merekrut 10 siswa terbaik dan dua guru pembimbing untuk mengikuti kedua tantangan baik LRCKB maupun WJLRC sehingga tidak menjadi penghalang bagi kami untuk mengikuti kedua program tersebut.Maka terbentuklah 2 kelompok literasi yang masing-masing LRCKB terdiri dari 5 orang siswa dan 1 orang guru pembimbing serta WJLRC terdiri dari 5 orang siswa dan 1 orang guru pembimbing. Siswa melakukan membaca di minggu ke 1 dan 2, berdiskusi di minggu ke 3 dan menulis reviu serta presentasi di minggu ke 4, itu sebabnya pelaporan oleh guru pembimbing dilakukan pada akhir bulan. Pada fase 2014 ini pelaporan dimasukan pada group facebook yang disepakati. LRCKB maupun WJLRC dilaporkan pada group FB nya masing- masing.
            SMPN 1 Ciwidey dapat memenuhi dan menyelesaikan tantangan ini selama satu tahun. 5 orang siswa untuk LRCKB dan 5 orang siswa untuk WJLRC, mereka bisa memenuhi tantangan membaca minimal 24 buku dalam satu tahun. Meskipun secara pelaksanaan banyak menghadapi masalah dan rintangan yang tidak sedikit, dari mulai berubahnya mood siswa setiap bulannya sehingga memerlukan rayuan yang luar biasa dari guru pembimbing, kurangnya dukungan dari pihak warga sekolah, cibiran dari rekan sejawat, dukungan yang berkurang dari orang tua siswa yang sebenarnya diawal program mendukung tetapi pada pertengahan mulai berkurang dukungan, sampai pada kurangnya buku bacaan di perpustakaan dan terpaksa guru pembimbing harus membeli dan membawa koleksi pribadinya untuk dibaca siswa di sekolah
Adapun Photo- photo kegiatan pada tahun 2014 :
         
2.      Fase 2015
            Fase ini adalah fase yang paling sulit untuk kegiatan literasi di SMPN 1 Ciwidey, Tahun 2015, bersamaan dengan pakemnya program LRCKB maupun WJLRC dari pihak penantang, membuat tidak jelas arah dan tujuan, tetapi meskipun demikian kegiatan membaca tetap berjalan seperti biasanya, kami berhasil mengantarkan siswa Rahma Kusumah Dinata dan Muhamad Fadel berhasil membaca bahkan lebih dari 24 buku non pelajaran dalam setahun meskipun tidak ada penghargaan dari pihak sekolah, Disdikbud Kabupaten Bandung maupun Disdikbud Provinsi.
3.      Fase 2016-2017          
Tahun 2016, adalah tahun kebangkitan kembali literasi di SMPN 1 Ciwidey, Dengan munculnya kembali kebijakan pemerintah daerah melalui tantangannya Disdikbud Kabupaten Bandung melalui LRCKB nya. Dan muncul tantangan membaca dari Provinsi melalui Disdikbud Provinsi Jawa Barat. Sekolah kami tidak hanya berhasil mengantarkan siswa memenuhi tantangan dapat menyelesaikan membaca dan meriviu buku minimal 24 buku tetapi juga dapat mengantarkan siswa terbaiknya menjadi juara ke dua tingkat Kabupaten. dalam LRCKB, sehingga mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp. 5 000 000,-
Zahwa Azahra Lomba Reviu dan Presentasi              Pohon Geulis LRCKB Zahwa
Tahun 2017 adalah tahun terindah untuk perjalanan literasi SMPN 1 Ciwidey, dari mulai bergeraknya LRCKB yang melesat dan banyaknya siswa yang terlibat dalam WJLRC serta banyak pihak seperti Guru dan Kepala sekolah yang mendukung terlaksananya literasi di sekolah, tercatat sekarang ada enam orang guru yang ikut aktif dalam mewujudkan literasi baik dalam LRCKB maupun WJLRC dan GLS, mereka yang begitu membanggakan adalah Dr. Yeti Widyawati, S.Pd, Reni Kurniasih,S.Pd, H. Dadang Hadiyana, S.Pd, Aris Paridi,S.Pd, dan Imas Beti Herawati,S.Pd. SMPN 1 Ciwidey memiliki jargon untuk literasi yaitu “GEMPITA 1C” singkatan dari Gerakan Pencinta Membaca SMPN 1 Ciwidey. Setiap hari Jumat pada minggu ke 1 dan minggu ke 3 kami seluruh warga sekolah mengadakan Gerakan Literasi Sekolah secara bersama – sama di lapang upacara yaitu mengadakan readathon yang kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari beberapa siswa yang dapat menyelesaikan membacanya. Penghargaan selalu diberikan pada setiap siswa yang dapat menyelesaikan presentasi yaitu dengan diberi bunga untuk kemudian ditempelkan di Pohon Geulis, oleh karenanya kami memiliki 4 macam pohon geulis yaitu pohon geulis LRCKB, Pohon Geulis WJLRC, Pohon Geulis GLS siswa, Pohon Geulis Guru dan Kepala Sekolah. Sebenarnya terdapat penghargaan yang mungkin ntah ada yang sama ataupun tidak dengan sekolah lain, Kepala Sekolah kami memberikan cinderamata pada siswa yang dapat menyelesaikan minimal mereviu buku 24 dan berlaku kelipatan dan ini menjadi motivasi yang sangat efektif. Terima kasih yang tiada terhingga kepada Bapak Kepala Sekolah yang mendukung program ini adalah Bp Drs. H. Dedi Mokhamad,M.M yang kemudian dilanjutkan oleh Bp Karsita, S.Pd.

            Akhir kata besar harapan bahwa Semangat literasi ini tidak pernah padam dan terus bertambah, serta menular kepada semua orang, tidak kalah dengan tantangan, kesulitan, hambatan demi kemajuan Generasi Penerus Bangsa Indonesia. Sehingga tercipta Generasi- generasi hebat harapan Bangsa Indonesia.
Terima Kasih/ Wassalam

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLINDUNGAN PROFESI GURU

Yu Kenali Coaching